Sumber :
- VIVA.co.id/Muhamad Solihin
VIVA.co.id - Terlepas dari kecaman mengenai kekacauan kinerja Menko Perekonomian, Menteri BUMN, Menteri ESDM, dan Direksi Pertamina, pembatalan kenaikan harga BBM akan membantu menekan inflasi yang pada April 2015 yang mencapai angka 0,36%. Angka ini naik 0,19% dibandingkan inflasi bulan Maret 2015 dan lebih tinggi 0,38% dibandingkan April 2014.
Inflasi tersebut antara lain disebabkan oleh kenaikan harga BBM yang berimbas pada kenaikan tarif angkutan serta harga barang dan jasa. Dengan dibatalkannya kenaikan harga BBM, diharapkan tarif angkutan serta harga-harga barang dan jasa lainnya juga tidak akan mengalami kenaikan.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal 1 tahun 2015 ini hanya sebesar 4,71% secara tahunan (year on year/YOY). Angka ini lebih rendah 0,5% dibandingkan kuartal 1 tahun 2014 lalu yang mencapai 5,21%. Lambatnya pertumbuhan ekonomi Indonesia ini salah satunya disebabkan oleh konsumsi masyarakat yang relatif lebih rendah. Apabila harga-harga barang dan jasa cenderung stabil, tentunya akan memperkuat tingkat konsumsi masyarakat dan berpengaruh positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Baca Juga :
Ini Pemicu Harga Pangan Tinggi
Idealnya, naik-turunnya harga BBM tidak memberi pengaruh besar terhadap harga-harga barang dan jasa. Apalagi saat ini pemerintah sedang mengurangi subsidi BBM secara bertahap. Bahkan Pertamina sudah mulai menentukan harga BBM berdasarkan harga indeks pasar serta nilai tukar terhadap dollar AS. Para pelaku pasar semestinya mulai dapat beradaptasi dengan kondisi ini dengan tetap mempertahankan kestabilan harga-harga terlepas dari naik atau tidaknya harga BBM.
Tidak seperti kondisi saat ini di mana harga-harga ikut naik sebagai imbas naiknya harga BBM, namun tidak turun saat harga BBM diturunkan. Kondisi ini harus diatasi dengan segera sehingga apabila pada waktunya nanti subsidi BBM benar-benar dihilangkan dan harga BBM sepenuhnya tergantung pada harga indeks pasar, para pelaku pasar dan masyarakat sudah siap dan tidak bergejolak, dan kenaikan harga BBM tidak lagi menjadi faktor signifikan dari kenaikan inflasi dan tidak juga menjadi beban terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia. (Indria Angga D.)
Ekonomi RI Bisa Tumbuh 5,18% Saja Sudah Mengejutkan
Belanja pemerintah, konsumsi dan investasi pendorong utama ekonomi.
VIVA.co.id
5 Agustus 2016
Baca Juga :