100 Senat Mahasiswa dan Hayono Gelorakan Sumpah Pemuda

Erma Suryani Rani dan Hayono Isman
Sumber :
  • Antara/ Dhoni Setiawan

VIVAnews - Peserta konvensi capres Demokrat, Hayono Isman makin intens melakukan blusukan ke kampus-kampus. Kemarin, mantan Menpora ini datang ke Kampus Universitas Gadjah Mada. Di hadapan 150 ketua Senat Seluruh Indonesia, Hayono gelorakan Sumpah Pemuda.

Acara dikemas dalam kegiatan pekan pemuda yang diselenggarakan Forum Lembaga Legislatif Mahasiswa Indonesia alias FL2MI. Menpora Roy Suryo membuka langsung acara tersebut. Selain Hayono, dua tokoh parpol lain hadir, yaitu Ketua Umum Partai Gerindra Prof Suhardi dan Ketua DPP Golkar Indra J Piliang.

Acara digelar di auditoriom Fakultas Kedokteran Hewan Kampus UGM, Bulaksumur, Yogyakarta. Tema yang diusung adalah, Partai Politik dan Profesional Muda dalam Kepemimpinan Nasional Menuju Indonesia Berdaya.

Pada kesempatan ini, Hayono meminta para mahasiswa kembali menggelorakan isi dan semangat Sumpah Pemuda. Selain itu, anggota Komisi I DPR ini juga mengkoreksi lafal butir ketiga Sumpah Pemuda, yang menurutnya banyak yang keliru.

"Banyak orang bilang ‘berbahasa satu, Bahasa Indonesia’, padahal itu salah. Yang benar ‘menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia’," terang Hayono.

Ketua Senat UGM Adiyta Haryo Utomo menyatakan, acara tersebut digelar dalam rangka munas FL2MI yang akan dilaksanakan hari ini sampai dua hari ke depan. Peserta munas ini adalah seluruh ketua senar dari universitas dan perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta seluruh Indonesia.

Sebelumnya, Hayono mejadi keynote speaker dalam seminar yang bertajuk: Dengan Semangat Gotong Royong, Mari Kita Bangun Wajah Baru Pendidikan 2014 yang Adil dan Beradab, di hadapan 1.300 mahasiswa STKIP Kusuma Negara, Cijantung, Jakarta Timur. Dalam acara itu, Hayono mengingatkan bahwa Indonesia dapat menjadi bangsa merdeka dan besar berkat semangat gotong royong.

"Mari berpikir ulang tentang konsep gotong royong yang banyak dinilai jadul (zaman dulu). Ini bukan milik bapak kita atau orang tua. Tanpa gotong royong tidak mungkin ada kita, tidak mungkin Indonesia merdeka atau dapat mengatasasi kemiskinan," ucapnya.

Hayono pun mengimbau mahasiswa untuk mewariskan sifat dan semangat bergotong royong. Sebab, bila hal itu tidak diterapkan dikhawatirkan akan menjadi ancaman besar bagi bangsa ini.

Organisasi Liga Muslim Dunia Ucapkan Selamat ke Prabowo: Semoga RI Makin Maju

"Kaya sendiri yang lain miskin akan menjadi ancaman terbesar. Karena itu agama kita mengajarkan yang kaya membantu yang miskin, agar seimbang," terangnya.

Hayono juga berpesan kepada para mahasiswa agar tidak melupakan semangat dan budaya gotong-royong yang telah diwariskan nenek moyang bangsa Indonesia selama turun-temurun. "Indonesia bisa maju karena dibangun dengan jiwa gotong royong. Kita jangan sampai lupakan itu," imbaunya. (adi)

Pengakuan Erick Thohir dan PSSI soal Kinerja Shin Tae-yong
VIVA Militer Letkol Inf Ardiansyah alias Raja Aibon Kogila

Rekam Jejak Luar Biasa Raja Aibon Kogila 821 Hari Jadi Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI

Dari hidupkan kota mati di sarang OPM hingga sejahterakan prajurit.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024