- U-Report
VIVAnews - Sejak malam hingga dini hari ribuan warga berkumpul dan duduk menanti di sepanjang jalan untuk menyaksikan tradisi Arak-arakan Sahur. Tradisi yang hanya ada di Kuala Tungkal ini, sudah menjadi ciri khas dan sebagai wisata religi bagi wisatawan.
Festival ini diadakan setiap malam minggu selama Ramadan dengan tujuan agar warga ada hiburan menjelang waktu sahur. Pesertanya terdiri dari orang dewasa hingga anak-anak.
Hiburan ini diadakan pemerintah daerah, setiap tahunnya selalu ada pemenang yang memperebutkan hadiah jutaan rupiah. Tahun ini adalah tahun ke-13 dilaksanakannya Festival Arak-arakan Sahur.
Setiap peserta selalu berusaha menampilkan yang terbaik atas permainan musik dan keindahan maket yang dibuatnya, ada yang membuat kapan-kapalan, Al Quran besar, miniatur masjid, dan lain-lain. Sebuah hiburan yang ringan di malam hari, sungguh sangat disayangkan jika harus dilewatkan.
Cantiknya barisan panjang anak-anak kecil dan orang dewasa yang berpakaian seragam. Indahnya sepanjang jalan kota yang dihiasi oleh maket dan warna-warni lampu yang berjalan.
Memesonanya langit yang bertaburan dengan kembang api yang bermekaran. Seruan-seruan yang terus dikumandangakan diiringi dengan musik dan gendangan. Tabuhan bedug yang tegas, pukulan dari besi dan pentungan yang berkolaborasi dengan merdu. Semuanya tertata rapi dengan beberapa lagu yang mereka mainkan.
Ada satu yang lebih unik dari tahun-tahun sebelumnya. Biasanya Bupati hanya melepas peserta dari titik start, namun tahun ini ia mengisi barisan paling depan ditemani rombongannya. Tak hanya itu, tahun ini pun karyawan perkantoran ikut memeriahkan festival ini.