PANDI Akan Lakukan Perubahan Anggaran Dasar

Diskusi Umum Terbuka PANDI
Sumber :
  • Sigit Widodo

VIVAnews - Saat ini, Pengelola Nama Domain Internet Indonesia (PANDI) tengah melakukan restrukturisasi dan konsolidasi di dalam organisasinya. Langkah ini dilakukan agar pengelolaan nama domain Indonesia menjadi lebih transparan, akuntabel dan terbuka dengan melibatkan partisipasi publik.

Untuk pelibatan partisipasi publik ini, PANDI menggelar Diskusi Umum Terbuka di Hotel Ambhara, Jakarta Selatan, Selasa 14 Februari kemarin. Dalam acara ini PANDI memaparkan kegiatan selama enam bulan pertama kepengurusan periode 2011-2014 dan rencana kebijakan-kebijakan baru.

Ketua umum PANDI, Andi Budimansyah, mengungkapkan, "Diskusi Umum Terbuka ini merupakan langkah awal restrukturisasi PANDI di masa mendatang. Ke depannya kami berniat memasukkan seluruh pemangku kepentingan domain internet Indonesia sebagai pengambil kebijakan nama domain dalam board of trustee.

Sementara itu, pemangku kepentingan yang akan masuk ke dalam board of trustee di antaranya wakil pemerintah, komunitas, praktisi, kalangan akademisi dan pengguna domain .id. 

Untuk melakukan restrukturisasi ini, PANDI melakukan perubahan AD/ART.
Andi menambahkan, "saat ini kami baru mulai merancang AD/ART baru. Akan perlu waktu beberapa lama sebelum struktur baru terbentuk. Diskusi Umum Terbuka merupakan cara tercepat untuk melibatkan partisipasi publik dalam pengambilan keputusan."

Diskusi Umum Terbuka ini diikuti sekitar 80 orang yang mewakili pemerintah, komunitas, praktisi, Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel), pengguna domain .id dan pemangku kepentingan lainnya.

Pada Diskusi Umum Terbuka kemarin, menyetujui beberapa hal prinsip terkait dengan kebijakan pengelolaan nama domain .id. Salah satunya rencana pemisahan registry dan registrar, dan persyaratan untuk menjadi registrar.

KPK Ungkap Background Pejabat Pemilik Aset Kripto Miliaran

“Kami harapkan dalam semester pertama tahun ini, registrar-registrar yang memenuhi syarat sudah dapat memasarkan domain-domain .id, baik yang eksisting maupun yang baru,” jelas Andi.
 
Pada Diskusi Umum Terbuka juga menyetujui pembuatan dua domain baru, biz.id dan my.id.

Biz.id ditujukan untuk usaha kecil menengah dan mikro yang belum memenuhi syarat untuk mendapatkan domain co.id.

Kejuaraan Golf Internasional, Pj Gubernur Sumut Optimis Jadi Ajang Pembinaan Atlet

Untuk mendapatkan domain co.id, mensyaratkan legalitas sebagai perusahaan. Maka dirilis domain biz.id, ini ditujukan kepada usaha-usaha kecil yang baru tumbuh dan belum berbentuk perusahaan.

Sementara domain my.id akan membidik pasar pengguna personal dan blogger yang selama ini memilih menggunakan domain internasional.

5 Fakta Menarik Jelang Duel Everton vs Liverpool di Premier League

Pada Diskusi Umum Terbuka ini ada satu rancangan kebijakan yang ditolak, yaitu rencana perubahan nama domain co.id menjadi com.id.

Selain pembahasan tiga domain tersebut, Diskusi Umum Terbuka juga meminta PANDI mempersiapkan kemungkinan penjualan domain anything.id.

“Kami perlu mengantisipasi, karena pada Februari ini, ICANN juga sudah membuka penjualan domain.anything. Namun, banyak hal yang harus dipikirkan. Karena itu kami akan mempersiapkan white paper yang nantinya akan diajukan kepada publik sebelum dilaksanakan,” kata Andi.

Brigade al-Quds Brigade Tulkarm, Mohammad Jaber atau Abu Shujaa

Dikira Tewas oleh Israel, Komandan Al Quds Abu Shujaa Tiba-tiba Muncul di Pemakaman

Komandan kelompok bersenjata Palestina Al-Quds, Brigade Tulkarm di Tepi Barat, Abu Shujaa yang diberitakan telah terbunuh oleh pihak Israel pekan lalu, tiba-tiba muncul.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024